Monday, November 6, 2017

Kesimpulan Dikotomi Ilmu dalam Islam

A.    Kesimpulan
  1. Faktor penyebab timbulnya dikotomi ilmu dalam pendidikan Islam akibat dari faktor perkembangan pembidangan ilmu itu sendiri, faktor historis perkembangan umat Islam ketika mengalami masa stagnan atau kemunduran sejak abad pertengahan dan faktor internal kelembagaan pendidikan Islam yang kurang mampu melakukan upaya pembenahan dan pembaruan akibat kompleksnya problematika ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya yang dihadapi umat dan negara yang berpenduduk mayoritas Islam. Selain itu, penyebab pokok terjadinya dikotomi pendidikan dan dunia Islam, karena imperialisme dan kolonialisme Barat atas dunia Islam serta karena pemisahan antara pemikiran dan aksi di kalangan umat Islam.
  2. Dampak dikotomi ilmu terhadap pengembangan pendidikan Islam berupa munculnya pemisahan sistem pendidikan Islam. Kesenjangan antara sistem pendidikan Islam dan ajaran Islam mencerminkan pandangan dikotomis yang memisahkan ilmu agama Islam dan umum. Terjadinya disintegrasi sistem pendidikan Islam, di mana masing-masing sistem (modern/umum) Barat dan agama (Islam) tetap bersikukuh mempertahankan kediriannya atau egoisme, serta munculnya inferioritas pengelola lembaga pendidikan Islam. Hal ini disebabkan pendidikan Barat kurang menghargai nilai-nilai kultur dan moral.
  3. Solusi dalam menangani dikotomi pendidikan dalam Islam dapat ditempuh dengan upaya pengintegrasian antara ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama yang dikenal dengan metode Islamisasi pendidikan, integratisasi pendidikan Islam, internalisasi ilmu pengetahuan dalam segala bidang pendidikan, intelektualisme Islam atau pendidikan berbasis nilai Islami. Berlandaskan prinsip Islam (keimanan/ketauhidan), dan tidak mengadopsi begitu saja ilmu-ilmu dari Barat yang bersifat sekuler, materialistis dan rasional-empiris.

B.       Saran-saran

  1. Bagi generasi muda muslim, agar dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan nilai ajaran Pendidikan Islam yang integratif tanpa mendikotomikan ajaran agama dengan ilmu pengetahuan umum.
  2. Bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam agar dalam menjalankan pendidikan hendaklah mempunya pandangan yang integratif, yaitu bahwa semua ilmu itu adalah milik Allah SWT, tidak ada pemisahan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sehingga pembelajaran yang diberikan kepada siswa merupakan pengajaran yang utuh yang pada akhirnya diharapkan dapat membentuk manusia yang mempunyai jiwa imtaq sekaigus ilmu pengetahuan, manusia agamawan sekaligus ilmuan.
  3. Hendaknya pihak pemerintah tidak memisah-misahkan lagi penerapan pendidikan agama dan pendidikan umum pada setiap institusi atau lembaga pendidikan.

No comments:

Post a Comment