Thursday, October 26, 2017

Karakteristik Kompetensi Personality

Guru atau dosen sebagai pengemban amanah pembelajaran haruslah memiliki pribadi yang shaleh. Karena kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengemban sumber daya manusia. Karena dalam situasi pendidikan dan pengajaran terjalin interaksi antara dua kepribadian, yaitu kepribadian guru dengan kepribadian siswa sebagai anak yang belum dewasa dan sedang berkembang mencari bentuk kedewasaan.[1]
  1. Penampilan dosen
Dosen merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan (perguruan tinggi). Dia dapat menjadi pendorong semangat belajar mahasiswanya atau sebaliknya dapat menjadi faktor yang melemahkan belajar mahasiswanya. Hal itu akan tergantung bagaimana penampilan dosen dihadapan para mahasiswanya, baik di dalam maupun di luar kelas. Sehingga perlu diperhatikan oleh seorang dosen dihadapan mahasiswanya antara lain:
a.       Bebas dari penyakit yang menjijikkan
b.      Suara bersih dan tidak cacat bicara, gugup atau volume suara yang lemah
c.       Memperhatikan penampilan. Guru atau dosen harus berpenampilan rapi dalam batas yang wajar tidak berlebihan yang sesuai dengan aturan.[2]
Dengan demikian penampilan fisik seorang guru atau dosen merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, karena hal ini akan menjaga dan meningkatkan rasa percaya diri guru atau dosen, sehingga dalam proses interaksi belajar mengajar antara guru dan murid lebih terasa nyaman. Selain itu, dengan berpenampilan rapi dan sopan secara tidak lansung guru telah mengajarkan sebuah contoh yang baik kepada peserta didik tentang berpakaian dan menjaga kebersihan.
  1. Sifat dan ucapan dosen
Kata sifat dalam istilah psikologi dapat diartikan sebagai ciri tingkah laku yang tetap pada seseorang. Menurut All Port yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam bukunya “Psikologi Pendidikan” mengatakan bahwa sifat adalah disposisi sifat yang dinamis dan fleksibel, yang dihasilkan dari pengintregasian kebiasaan-kebiasaan khusus yang menyatakan diri sebagai cara-cara penyesuaian yang khas terhadap lingkungan.[3] Sifat juga dapat diartikan sebagai pola tingkah laku yang menentukan bagaimana watak atau karakter orang tersebut.

Sikap dan sifat-sifat guru atau dosen yang baik adalah sebagai berikut:
  1. Adil, percaya, sabar, jujur, dan rela berkorban
  2. Memiliki wibawa dan penggembira
  3. Bersikap baik kepada guru-guru lainnya
  4. Bersikap baik kepada masyarakat
  5. Benar-benar suka dan menyukai mata pelajaran
  6. Berpengetahuan luas.[4]
Dari uraian kompetensi kepribadian guru atau dosen di atas telah jelas bahwa seorang guru atau dosen profesional harus selalu menjaga sikapnya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini penting karena guru atau dosen dalam istilah jawa adalah seorang yang digugu dan ditiru oleh semua murid.
Setiap perkataan, tindakan dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian sesorang, selama hal itu dilakukan dengan kesadaran.[5] Setiap tindakan merupakan cerminan kepribadian seorang guru atau dosen. Apabila nilai kepribadian seorang guru atau dosen naik maka akan bertambah juga kewibawaannya. Kewibawaan akan turut menentukan apakah guru disebut pendidik yang baii, atau menjadi perusak peserta didik.
Dilihat dari aspek psikologi kompetensi kepribadian guru atau dosen dapat dicirikan sebagai berikut:
  1. Menunjukkan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian mantap dan stabil. Guru atau dosen memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku. Guru atau dosen tidak boleh melanggar aturan dan norma yang berlaku, bertindak kurang sopan, dan asusila.
  2. Dewasa. Dewasa berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru atau dosen.
  3. Arif dan bijaksana. Guru atau dosen dapat memberi kemanfaatan bagi peserta didik, skolah dan masyarakat dengan menunjukkan sikap keterbukaan dalam berfikir dan bertidak.
  4. Berwibawa. Perilaku guru atau dosen yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik.
  5. Disiplin. Guru atau dosen memiliki sikap disiplin dalam setiap segala tindakan, serta mendisiplinkan peserta didik agar dapat mendongkrak kualitas pembelajaran.
  6. Menjadi teladan bagi peserta didik. Guru atau dosen merupakan teladan bagi peserta didik. Pribadi dan apa yang dilakukan seorang guru atau dosen akan menjadi sorotan bagi peserta didik.
  7. Berakhlaq mulia. Guru atau dosen mempunyai akhlak yang mulia seperti jujur, ikhlas, dan suka menolong, karena ia adalah seorang penasehat bagi peserta didik. [6]
Berdsarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik kompetensi personality (kepribadian) yaitu berkaitan dengan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian mantap dan stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, sisiplin, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.


[1]Muntholi’ah, Konsep Diri Positif, Penunjang Prestasi PAI, (Semarang: Gunung Jati, 2002), hal. 18.
[2]Mahmud Samir Al-Munir, Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah, Terj. Uqinu Attaqi, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hal. 25.
[3]Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 142.
[4]Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 143-148.
[5]Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan, (Bandung: Alfa Beta, 2009), hal. 33.
[6]Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru…, hal. 35.

No comments:

Post a Comment