Friday, October 20, 2017

Kurikulum dan Upaya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan


Pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi dapat terjadi dalam suatu kegiatan belajar mengajar.[1] Selanjutnya setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Akan tetapi meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan lain.[2]
Lebih lanjut Herry Widyastono menjelaskan bahwa:
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran lansung adalah proses pendidikan dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran lansung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung  atau yang disebut dengan instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung, tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kurikuler dan esktrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.[3]

Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa dalam Kurikulum 2013 ada dua modus proses pembelajaran yaitu pemelajaran langsung yang secara umum akan menghasilkan pengetahuan dan keterampilan dan proses proses pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembagan nilai dan sikap.
Adapun upaya Kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara menjadikan proses pembelajarn terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,  mengasosiasi atau mengelola informasi, dan mengomunikasikan.[4] Kelima pembelajaran pokok tersebut, dapat penulis rincikan sebagai berikut:
)      Mengamati; Pada pengalaman belajar mengamati ini, kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan siswa misalnya membaca, mendengar, menyimak, melihat (dengan alat atau tanpa alat). Kompetensi yang ingin dikembangkan melalui pengalaman belajar mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan mencari informasi.[5]
)      Mengumpulkan informasi; Kegiatan belajar sebagai bentuk dari pengalaman belajar mengumpulkan informasi adalah melakukan eksperimen membaca beragam sumber informasi lainnya selain yang terdapat pada buku teks, mengamati objek, mengamati kejadian, melakukan aktivitas tertentu, hingga berwawancara dengan seorang narasumber. Kompetensi yang ingin dikembangkan dari langkah pembelajaran (pengalaman belajar) mengumpulkan informasi ini adalah, siswa akan mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghaigai pendapat orang lain, memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki kemampuan mengumpulkan informasi dengan beragam cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hingga menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat.[6]
)      Menanya; Kegiatan belajar yang dilakukan siswa untuk pengalaman belajar menanya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk memperoleh informasi tambahan tentang apa yang sedang mereka amati. Pertanyaan  yang siswa ajukan semestinya dapat dimulai dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual saja hingga mengarah kepada pertanyaan-pertanyaan yang sifanya hipotetik (dugaan). Kompetensi yang dikembangkan dari pengalaman belajar menanya adalah pengembangan kreativitas, rasa ingin tahu (curiousity), kemampuan merumuskan pertanyaan unttuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan pembentukan karakter pembelajaran sepanjang hayat.[7]
4)      Mengasosiasi atau mengolah informasi; Bentuk kegiatan belajar yang dapat diberikan guru untuk menyediakan pengalaman belajar (langkah pembelajaran) mengasosiasi atau mengolah informasi ini antara lain pengolahan informasi mulai dari beragam informasi yang memperdalam dan memperluas informasi hingga informasi yang saling mendukung, bahkan yang berbeda atau bertentangan. Melalui pengalaman belajar mengasosiasikan atau mengolah informasi ini diharapkan siswa akan mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepada aturan, bekerja keras, mampu menerapkan suatu prosedur dalam berpikir secara deduktif atau induktif untuk menarik suatu kesimpulan.[8]
5)      Mengkomunikasikan; Untuk memberikan pengalaman belajar mengkomunikasikan maka siswa diajak untuk melakukan kegiatan belajar berupa menyampaikan hasil pengamatan yang telah dilakukan, kesimpulan yang diperolehnya berdasarkan hasil analisis, dilakukan baik secara lisan, tertulis, atau cara-cara dan media lain. Ini dimaksudkan agar siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya dalam hal pengembangan sikap jujur, teliti, toleransi, berpikir secara sistematis, mengutarakan pendapat dengan cara yang singkat dan jelas, hingga berkemampuan berbahasa secara baik dan benar.[9]
Dengan adanya lima pengalaman belajar pokok yang telah disajikan dalam  Kurikulum 2013, hal ini tentunya sangat diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sehingga bangsa ini mampu bersaing secara Nasional maupun global.


[1]Herry Widyastono, Pengembangan Kurikulum..., hal. 196.  
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] Ibid,hal. 198.
[5] Ibid.
[6]http.//belajarpedagogi.wordpress.com, Diakses Tanggal 09 April 2014.
[7] Ibid.
[8] http.//belajarpedagogi.wordpress.com, Diakses Tanggal 09 April 2014. 
[9] Ibid.

No comments:

Post a Comment