Adapun
masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf
(tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul
huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan
pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan
bacaan) dan al-Khat al-Utsmani.[1]
Masalah atau materi yang dicakup dalam ilmu tajwid
adalah makharij al-huruf (tempat keluar masuk), ahkam al-huruf (hubungan
antarhuruf), ahkam al-maddi wa al-qasr (masalah panjang dan pendek ucapan),
ahkam al-waqf wa al-ibtida (masalah memulai dan menghentikan bacaan), dan
al-katt al-Utsmani (masalah bentuk tulisan mushaf Usmani).[2]
- Masalah
tempat keluar huruf (Makhaarijul huruuf)
Suara yang keluar dari mulut adalah
sebagai akibat adanya tendangan atau tekanan udara pada selaput suara. Suara
apabila dikeluarkan dari sumber yang berlainan dalam rongga mulut akan
menghasilkan pula bunyi yang berlainan. Bunyi suara yang keluar dari salah satu
sumber itu dikenal dengan istilah huruf. Apabila huruf yang keluar itu tersusun
hingga dapat dimengerti oleh orang lain maka disebutlah sebagai ucapan atau
perkataan. Tempat keluar huruf yang tertentu dari rongga mulut itulah yang
dalam bahasa Arab disebut Makharaj.[3]
Huruf hijaiyah asli berjumlah 29 buah
dimulai dari huruf alif dan terakhi huruf ya. Makhrajal huruf hijaiyah terdapat
pada 17 tempat yang terbagi dalam lima kelompok. Adapun kelima kelompok
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kolompok al-jauf (rongga mulut)
Keseluruh rongga mulut dipenuhi oleh suara
huruf, itulah makhrajaj jauf. Tiga buah huruf mad yakni alif yang sebelumnya
berharkat fathah, waw mati yang sebelumnya berharkat dhammah dan ya mati yang
sebelumnya berharkat kasrah, termasuk dalam makhraj ini.
b. Kelompok al-halq (kerongkongan)
1)
Pangkal
kerongkongan yakni bagian yang paling dalam mendekati pangkal dada.makhraj ini
mengeluarkan bunyi hamzah dan ha.
2)
Tengah-tengah
kerongkongan menghasilkan bunyi huruf ’ain dan ha.
3)
Ujung
kerongkongan yaitu daerah yang paling depan mendekati pangkal mulut. Dari
tempat ini mengeluarkan huruf ghayn dan kha.
c. Kelompok al-lisaan (lidah)
1) Pangkal lidah dengan langit-langit,
mengeluarkan huruf qaf
2) Pangkallidah agak kedepan dengan
langit-langit, mengeluarkan huruf kaf
3) Bagian tengah lidah dengan langit-langit,
mengeluarkan huruf ya, syin dan jim
4) Tepi lidah kiri atau kanan dengan gigi
geraham atas memanjang dari pangkal ke arah depan, mengeluarkan huruf dhaad
5) Tepi lidah kiri atau kanan dengan gusi
atas, mengeluarkan huruf lam
6) Ujung lidah (depan makhraj lam) dengan
gusi atas, mengeluarkan huruf nun
7) Punggung ujung lidah dengan gusi atas agak
kedepan, keluar huruf ra
8) Punggung kepala lidah dengan pangkal gigi
seri atas, mengeluarkan huruf dal dan ta
9) Ujung lidah dengan pangkal gigi atas
(tidak terlalu ketat menempel), mengeluarkan huruf shaad, sin dan zai
10) Ujung lidah dengan ujung gigi seri atas,
mengeluarkan huruf zha, dzal dan tsa.
d. Kelompok asy-syafatain (dua bibir)
1) Perut bibir bawah dengan ujung gigi seri
atas, mengeluarkan huruf fa
2) Dua bibir dalam posisi tertutup kearah
luar menghasilkan huruf mim dan kearah dalam menghasilkan huruf ba, dan dalam
posisi terbuka mengeluarkan huruf waw.
e. Kelompok al-khaysyuum (batang hidung)
Pangkal (batang) hidung dapat mengeluarkan
bunyi sangau (dengung) yaitu huruf nun atau tanwin waktu di idghamkan dengan
ghunnah, waktu ikhfa atau karena bertasydid demikian juga dengan huruf mim.
Pada waktu-waktu tersebut, huruf nun, mim atau tanwin berpindah makhraj ke
batang hidung.[4]
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
diketahui bahwa makhrajal huruf hijaiyah terbagi dalam lima kelompok, yaitu;
kolompok al-jauf (rongga mulut), kelompok al-halq (kerongkongan), kelompok
al-lisaan (lidah), kelompok asy-syafatain (dua bibir), dan kelompok
al-khaysyuum (batang hidung).
2.
Waqaf dan Wasal
a. Waqaf Waqaf artinya berhenti. Tanda
Waqaf adalah tanda untuk menghentikan bacaan Al-Qur’an.
1)
Macam-macam cara membaca waqaf:
a)
Apabila di akhir ayat hurufnya berharakat fatḥah (َ), kasrah (ِ), dummah (ُ), kasrah tanwin (ٍ), atau
dummah tanwin (ٌ), maka huruf terakhir dibaca
sukun/mati.
b)
Apabila di akhir ayat hurufnya berharakat fathah tanwin(ً) (selain huruf ta’ marbuṭah), maka tanwinnya tidak dibaca
tetapi diganti fatḥah panjang (mad)
c)
Apabila di akhir ayat hurufnya berupa ta’ marbuṭah (ة), maka ta’ tersebut berubah menjadi ha (ه) sukun/mati.
d) Apabila akhir ayat berupa huruf alif atau ya dan sebelumnya berharakat fatḥah, maka huruf tersebut dibaca
panjang.
2)
Macam-macam tanda waqaf
a)
Waqaf lazim/ م artinya harus berhenti.
b)
Waqaf jaiz/ ج artinya boleh berhenti dan boleh terus.
c)
Waqaf aula/ قلى artinya berhenti lebih utama
d) Saktah/سكته artinya berhenti sejenak dan
menahan nafas.
e)
Waqaf ta’anuq/mu’anaqah/ (...
... ) artinya berhenti pada salah satu
tanda (yang pertama atau kedua) dan terus
b. Wasal Wasal artinya terus atau
menyambung bacaan. Tanda waṣal adalah tanda untuk meneruskan bacaan al-Qur’an.
Macam-macam tanda wasal
1)
Waqaf mamnu’/ لا artinya tidak boleh berhenti/harus terus.
3. Bacaan ghunnah
Gunnah artinya dengung.
Menurut istilah, gunnah adalah bacaan apabila ada nun atau mim yang berharakat
tasydid. Cara membaca gunnah adalah dengan berdengung. Huruf gunnah ada 2
yaitu:
a. Mim Tasydid contoh : عَمَّ يَتَسَآ لُوْنَ
b. Nun Tasydid contoh: لَتَرَوُنَّ
الْجَحِيْمَ
4. Al-Qamariyah dan Al-Syamsiyah
a. Al-Qamariyah
Al-qamariyah atau alif lam
qamariyah adalah al/alif lam (ال) yang
bertemu langsung dengan salah satu huruf qamariyah. Huruf qamariyah ada 14
yaitu : ا-ب-ج-ح-خ-ع-غ-ف-ق-ك -م-و-ه-ي
Al qamariyah sering juga
disebut iẓhar qamariyah. Qamariyah berarti bulan, yang terlihat
jelas dalam bayangan air. Cara membaca al qamariyah suara lam sukun (“L”)
jelas.
contoh bacaan al qamariyah:
1)
خَلَقْنَااْلاِنْسَانَ
2)
وَالْعَصْرِ
b. Al-Syamsiyah
Al-syamsiyah atau alif lam
syamsiyah adalah al/alif lam (ال) yang
bertemu langsung dengan salah satu huruf syamsiyah. Huruf syamsiyah ada 14
yaitu : ت-ث-د-ذ-ر-ز-س-ش-ص-ض -ط-ظ-ل-ن
Al syamsiyah sering juga
disebut idgam syamsiyah. Syamsiyah berarti matahari. Cara membaca al syamsiyah
suara lam sukun hilang dan masuk ke dalam huruf selanjutnya/ huruf syamsiyah
dibaca tasydid (rangkap).
contoh bacaan al syamsiyah:
1)
وَالشَّمْسِ
5. Mad
Mad artinya memanjangkan.
Menurut istilah ilmu tajwid artinya memanjangkan bacaan huruf tertentu karena
sebab-sebab tertentu. Mad di bagi
menjadi 2 yaitu:
a. Mad Thabi’i/mad asli
Mad Thabi’i artinya
memanjangkan bacaan disebabkan bertemu salah satu huruf mad. Mad thabi’i dibaca
panjang 2 ḥarakat atau 1 alif. Huruf mad ada 3 yaitu:
1)
Alif sukun (ا) yang didahului dengan fatḥah contoh : قاَلَ، اِنْساَنَ
2)
Wau sukun (وْ) yang didahului dummah, contoh : يَقُوْلُ، غَفُوْرٌ
3)
Ya sukun (يْ) yang didahului dengan kasrah,
contoh : قِيْلَ، عَزِيْزٌ
b. Mad far’i
Mad Far’i atau mad cabang
adalah semua bacaan mad selain mad thabi’i. Mad far’i antara lain:
1)
Mad Wajib Muttaṣil
Muttaṣil artinya bersambung. Mad
wajib muttaṣil adalah mad asli yang bertemu dengan huruf hamzah dalam
satu kalimah (kata). Panjang bacaan mad wajib muttaṣil adalah 4 sampai 6 harakat
atau 2 sampai 3 alif. contoh : جَآءَ، سَوَآءٌ
2)
Mad Jaiz Munfaṣil
Munfaṣil artinya terpisah. Mad jaiz
munfaṣil adalah mad asli yang bertemu dengan huruf hamzah bukan dalam satu
kalimah (kata). Contoh : وَمَآ اُنْزِلَ، فِيْهَآ اَبَداً
Panjang bacaan mad jaiz munfaṣil ada 3
macam yaitu:
a)
1 alif atau 2 ḥarakat, ketika membaca cepat
b)
2 alif atau 4 ḥarakat, ketika membaca sedang
3)
Mad ‘Arid lisukun adalah bacaan panjang
karena ada huruf mad bertemu dengan huruf mati yang disebabkan karena waqaf dan
terjadi di akhir ayat. Contoh اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
4)
Mad ‘Iwad adalah fatḥah tanwin yang berada di akhir kalimah dan dibaca waqaf.
Cara membacanya panjang 1 alif.
Contoh : عَلِيْماً حَكِيْماً ◌
5)
Mad Badal adalah setiap hamzah yang dibaca panjang/hamzah bertemu dengan
huruf mad. Contoh : ادَمَ، اِيْماَناً، اُوْتُوا
6)
Mad lazim Musaqqal kilmy adalah bacaan panjang karena bertemunya huruf mad
dengan tasydid dalam 1 kalimah (kata). Cara membacanya panjang 4 atau 6 ḥarakat.
Contoh : وَلاَالضَّآلِّيْنَ
◌
7)
Mad Lazim Mukhaffaf kilmy adalah bacaan panjang karena huruf mad bertemu
dengan huruf mati dalam satu kalimah (kata). Cara membacanya dengan
memanjangkan mad 4 ḥarakat kemudian membaca huruf mat setelahnya dengan
ringan. Contoh : آلْانَ
8)
Mad Lazim Musaqqal Harfi adalah bacaan panjang pada permulaan surah,
biasanya ditandai dengan tanda alis (~) dibaca dengan berat sepanjang 3 alif. contoh :الــم
9)
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah bacaan panjang pada permulaan surah.
tandanya fathah berdiri, dibaca dengan ringan sepanjang 1 alif. contoh :طـه
10) Mad Lin adalah mad yang
terjadi pada huruf wau (و) atau ya’ (ي) sukun yang jatuh setelah harakat fathah dan dibaca waqaf. Cara
membacanya boleh 1, 2, atau 3 alif. Contoh : خَيْرٌ◌، شَيْئٌ◌
11) Mad Silah
a)
Mad Silah thawilah yaitu apabila ada ha’ dhomir (ﻩ) bertemu dengan dengan hamzah qata’/ hamzah yang berharakat.
Panjang bacaannya adalah 4 harakat. Contoh :اِنَّه‘أَضْحَكَ
b)
Mad Silah Qasirah yaitu apabila ada ha’ dhomir (ﻩ)terletak
setelah huruf hidup. Cara membacanya panjang 2 harakat. Contoh : كُلُّه‘
12) Mad Farqu adalah apabila ada
hamzah bertemu dengan al ta’rif. Panjangnya 3 alif. Contoh : ءآللهُ،
قُلْءَآلذَّكَرَيْنِ
13) Mad Tamkin adalah bacaan
panjang yang terjadi karena ada 2 ya’. Ya’ yang pertama berharakat kasrah dan
tasydid dan ya’ yang kedua berharakat sukun. Panjang bacaannya 1 alif.
6. Hukum Nun Sukun / Tanwin dan
Mim Sukun
a. Iẓhar
Iẓhar artinya jelas
(terang). Cara membaca bacaan iẓhar, nun
sukun atau tanwin harus dibaca jelas tanpa dengung.
Hukum bacaan Iẓhar ada 3
yaitu
1)
Iẓhar ḥalqi atau sering disebut iẓhar saja yaitu bila ada nun
sukun () atau tanwin bertemu dengan huruf ḥalqi (huruf yang keluar dari tenggorokan)
Huruf Ḥalqi ada 6 yaitu: ا-ح-خ-ع-غ-ه
Contoh : اَنْعَمْتَ، وَيَنْئَوْنَ، غَفُوْرٌ حَلِيْمِ
2)
Iẓhar wajib yaitu apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ya’
atau wau dalam 1 kata. contoh : فِيْ الدُّنْياَ حَسَنَةً
3)
Iẓhar syafawi yaitu apabila ada mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah
selain mim dan ba’.
Iẓhar artinya jelas. Syawfawi
artinya bibir. maksudnya suara mim sukun harus jelas di bibir (tidak ditekan).
Huruf Iẓhar syafawi ada 26 yaitu semua huruf hijaiyah kecuali mim
dan ba.
b. Ikhfa’
Ikhfa’ artinya samar-samar.
Hukum Ikhfa’ ada 2 yaitu:
1)
Ikhfa’ ḥaqiqi
Ikhfa’ ḥaqiqi sering hanya disebut
ikhfa’, yaitu apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa’.
Cara membaca Ikhfa’adalah samar-samar dan berdengung. Huruf Ikhfa’ ada 15 yaitu
: ت-ث-ج-د-ذ-ز-س-ش-ص-ض-ط-ظ-ف-ق-ك
2)
Ikhfa’ Syafawi
Ikhfa’ syafawi adalah apabila
ada mim sukun bertemu dengan huruf ba’. Contoh : مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍ
c. Idgam
Idgam artinya
melebur/masuk. Hukum idgam ada 2 yaitu:
1)
Idgam bighunnah
Idgam artinya memasukkan,
gunnah artinya dengung. Menurut istilah, idgam bigunnah adalah apabila ada nun
sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ya’ (ي), nun (ن), mim (م), atau wau (و). Cara membaca idgam bigunnah adalah dengan memasukkan suara
nun sukun/ tanwin ke dalam huruf berikutnya dengan dengung. contoh: كَعَصْفٍ مَأْكُوْلٍ،
فَمَنْ يَعْمَلْ
2)
Idgham
bilaghunnah
Idgam bilagunnah adalah
apabila ada nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf lam (ل), atau ra’ (ر). Cara
membaca idgam bilagunnah adalah dengan memasukkan suara nun sukun/ tanwin ke
dalam huruf berikutnya tanpa disertai dengung.
d. Iqlab
Iqlab artinya
membalikkan atau beralih. Iqlab yaitu apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu
dengan huruf ba’ (ب). Cara
membaca iqlab adalah dengan membalik suara nun sukun /tanwin menjadi suara mim
sukun. Contoh : مِنْ
بَعْدِهِمْ، عَوَانٌ بَيْنَ .[12]
e. Qalqalah
Qalqalah artinya memantul.
bacaan qalqalah adalah apabila ada huruf qalqalah yang dibaca sukun. Huruf qalqalah ada 5
yaitu : ق،ط،ب،ج،د Bacaan qalqalah ada 2 macam
yaitu:
1)
Qalqalah sughra, yaitu qalqalah kecil (tipis membacanya). Qalqalah sughra
adalah qalqalah yang ada ditengah kalimah. Huruf qal-qalah asli berharakat sukun/mati. Contoh : اَجْرٌ، مَطْلَعِ، وَرَزَقْناَهُمْ،
وَابْتَغِ
2)
Qalqalah Kubra, yaitu qalqalah besar (tebal membacanya). Qalqalah Kubra
adalah qalqalah yang ada di akhir kalimah. Huruf qalqalah dibaca sukun karena
berhenti/waqaf. Contoh :
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan di atas, dapat diketahi bahwa materi yang diajarkan dalam
pemebelajaran tajwid diantaranya adalah tentang waqaf dan wasal, bacaan ghunnah, al-Qamariyah dan al-Syamsiyah,
mad, hukum nun sukun/ Tanwin dan mim sukun, serta hal-hal lainnya yang
berhubungan dengan ilmu tajwid dalam membaca al-Qur’an.
Dengan diajarkannnya
materi-materi tersebut serta dipraktekkan langsung dalam membacanya, maka
bacaan al-Qur’an seseorang akan baik dan benar menurut aturan baca sebagaimana
yang telah di atur cara bacanya dalam ilmu tajwid. Tanpa mengetahui ilmu
tersebut, maka seseorang tidak dapat membaca
al-Qur’an dengan baik dan benar. Oleh sebab itu, agar tidak tersalah
dalam membaca al-Qur’an, maka mesti dipelajari dan diajarkan kepada anak-anak
didik tentang ilmu tajwid.
[1] http://khazanahtajwid.blogspot.com/2008/10/pengertian-tajwid.html,
Diakses Tanggal. 7 Juni 2012.
[2]A. Nawawi Ali, Pedoman Membaca…, hal. 23.
[3] Ibid, hal. 45.
[4] Ibid, hal. 47-49
[5] Tim
Bina Karya Guru, Bina Belajar Al-Qur’an Hadits, (Jakarta, Erlangga, 2009), hal. 23-30.
[6] Ibid, hal. 37-41.
[7] Ibid, hal. 103-107
[8] Ibid, hal. 77-84.
[9] Ibid, hal. 46-53.
[10] Ibid, hal
59-60.
[11] Ibid, hal 99-104.
[12] Ibid, hal 109-110.
[13] Ibid, hal. 56-57.
No comments:
Post a Comment