Setelah membahas dan memahami
pengertian micro teaching di atas, dapat dirumuskan tujuan secara umum dari micro teaching adalah untuk meningkatkan
kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional calon guru
dan/atau meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dalam berbagai keterampilan
yang spesifik. Latihan praktek mengajar dalam situasi laboratoris, maka melalui
micro teaching, calon guru ataupun
guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam keadaan terkontrol
untuk meningkatkan kompetensinya. Sardiman mengatakan tujuan dari pembelajaran
mikro adalah membekali calon guru sebelum sungguh-sungguh terjun ke sekolah
tempat latihan praktek kependidikan untuk praktek mengajar.[1]
Tujuan umum micro teaching adalah memberikan kesempatan pada
calon guru untuk berlatih mempraktikkan beberapa ketrampilan mengajar di depan
teman-temannya dalam suasana yang konstruktif, sehingga, ia memiliki kesiapan
mental, ketrampilan dan kemampuan performasi yang terintegrasi untuk bekal
praktek mengajar yang sesungguhnya di sekolah. Menurut Zaenal Asril menjelaskan
bahwa tujuan micro meliputi
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah untuk melatih
kemampuan dan keterampilan dasar keguruan. Tujuan khusus adalah untuk melatih
calon guru terampil dalam membuat desain pembelajaran, mendapatkan profesi
keguruan dan menumbuhkan rasa percaya diri.[2]
Adapun tujuan micro teaching bagi calon guru menurut Harun Joko
dkk, secara umum adalah mempersiapkan mahasiswa calon guru untuk menghadapi pekerjaan
mengajar di muka kelas dengan memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan
sikap sebagai guru yang professional.[3]
Sebagaimana diketahui micro teaching
merupakan proses pelatihan para calon guru dalam skala kecil yang dititik
beratkan pada penguasaan beberapa keterampilan saja maka tujuannyapun terbatas
pada hal-hal tersebut. Menurut Dadang Sukirman sebagaimana dikutip Mawardi,
dalam bukunya ”Pembelajaran Micro” menguraikan bahwa tujuan micro teaching adalah sebagai berikut:
- Untuk memfasilitasi, melatih dan membina
calon guru dalam hal keterampilan dasar mengajar (teaching skill)
- Untuk memfasilitasi, melatih dan membina
calon guru agar memiliki kompetensi yang diharapkan oleh ketentuan
Undang-undang peraturan Pemerintah
- Untuk melatih penampilan dan keterampilan
mengajar yang dilakukan secara bagian demik bagian secara spesifik agar
diperoleh kemampuan maksimal sesuai dengan tuntutan profesional sebagai
seorang guru
- Untuk memberi kesempatan kepada calon guru
berlatih dan mengoreksi, serta menilai kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki (self evaluation) dalam
hal keterampilan mengajarnya
- Untuk memberi kesempatan kepada setiap yang
berlatih (calon guru) meningkatkan dan memperbaiki kelebihan dan
kekurangannya.[4]
Menurut pendapat Suwarna mengemukakan beberapa tujuan micro teaching sebagai berikut:
- Menemukan tingkah laku calon pengajar dan memperoleh umpan balik sebagai hasil supervisi,
- Menemukan dan melengkapi pengajaran yang bersifat dinamis dalam proses belajar mengajar,
- Menemukan model-model penampilan seorang guru dalam pembelajaran, menggunakan hasil supervisi sebagai dasar diagnostik dan remidi untuk mencapai tujuan latihan keterampilan.[5]
Adapun menurut penjelasan Dwight Allen, bahwa tujuan micro
teaching adalah sebagai berikut:
a. Bagi
mahasiswa calon guru
1) Memberi
pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar
secara terpisah.
2) Calon
guru dapat mengembangkan ketrampilan mengajarnya sebelum mereka terjun ke kelas
yang sebenarnya.
3) Memberikan
kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam kondisi peserta
didik.
b. Bagi
guru:
1) Memberikan
penyegaran dalam program pendidikan
2) Guru
mendapatkan pengalaman mengajar yang bersifat individual demi perkembangan
perofesinya.
3) Mengembangkan
sikap terbuka bagi guru terhadap pembaharuan yang berlangsung di pranatan
pendidikan.[6]
Sebagaimana teori sebelumnya,
pengajaran mikro bukan hanya untuk calon guru saja tapi juga digunakan untuk
guru yang telah mengajar di sekolah-sekolah. Tujuannya pun berbeda-beda,
sebagaimana penjelasan Hartono dengan mengelompokkan tujuan pengajaran mikro
yakni tujuan pengajaran mikro untuk calon guru dan tujuan untuk para guru:
1.
Tujuan yang berkaitan dengan mahasiswa calon guru,
yaitu Pertama, memberi latihan
sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah dan latihan pengalaman
mengajar yang nyata; Kedua, memberi
kesempatan calon guru mengembangkan keterampilan mengajar dan bimbingan sebelum
mereka tampil di kelas yang sebenarnya; Ketiga,
memberikan kesempatan calon guru untuk mendapatkan latihan keterampilan
mengajar dan berlatih kapan harus menerapkannya.
2.
Tujuan yang berkaitan dengan guru, yaitu Pertama, memberikan penyegaran
keterampilan dasar mengajar; Kedua,
memberikan kesempatan menambah pengalaman terbimbing untuk penigkatan dan
pengembangan profesinya; dan Ketiga,
mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap tanggapan/ kritik atas
kekurangannya dan pembaharuan yang berkembang di dunia pendidikan.[7]
Berdasarkan beberapa
pendapat ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran mikro pada
dasarnya adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa (calon guru) untuk
berlatih mempraktikkan beberapa keterampilan dasar mengajar di depan
teman–temannya dalam suasana yang constructive,
supportive, dan bersahabat sehingga mendukung kesiapan mental, keterampilan
dan kemampuan (performance) yang
terintegrasi untuk bekal praktik mengajar sesungguhnya di sekolah atau
institusi pendidikan.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran micro teaching
adalah melatih calon guru agar memiliki keterampilan dasar dan khusus dalam
proses pembelajaran serta terbinanya calon guru memiliki pengetahuan tentang
proses pembelajaran dan terampil dalam proses pembelajaran.
[1]Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h. 189.
[2]Zaenal Asril, Micro Teaching, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.
46.
[3]Harun Joko, dkk., Pedoman Praktik Pembelajaran
Micro Teaching, (Surakarta:
FKIP-UMS, 2014), h. 4.
[4]Mawardi,
dkk, Pembelajaran Micro…, h. 3.
[5]Suwarna, dkk, Pengajaran
Mikro, (Yogjakarta: Tiara Wacana, 2006), h. 5.
[6]J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar
Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 46.
[7]Bambang Hartono, Pengajaran
Mikro: Strategi Pembelajaran Calon Guru/ Guru Menguasai Keterampilan Dasar
Mengajar, (Semarang: Widya Karya, 2010), h. 37.
No comments:
Post a Comment