BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad,
melalui wahyu yang dibawa malaikat Jibril, baik lafaz maupun maknanya; yang
menjadi ibadah dengan membacanya; merupakan mukjizat yang diriwayatkan secara
mutawatir.[1]
Menggunakan tajwid dalam pembacaan al-Qur’an adalah wajib hukumnya bagi
setiap pembaca al-Qur’an. Tanpa tajwid adalah berdosa, karena bahwasanya Allah
menurunkan al-Qur’an dengan tajwid.[2]
Tajwid sebagai suatu disiplin ilmu mempunyai kaidah-kaidah tertentu yang
harus dipedomani dalam pengucapan huruf-huruf dari makhrajnya, di samping harus
pula diperhatikan hubungan setiap huruf dengan yang sebelum dan sesudahnya
dalam cara pengucapannya. Oleh karena itu ia tidak dapat diperoleh hanya
sekedar dipelajari namun juga harus melalui latihan, praktik dan menirukan
orang yang baik bacaannya.
Untuk tercapainya tujuan pembelajaran tajwid dalam pembacaan al-Qur’an
tersebut, perlu adanya pembinaan dan yang sungguh-sungguh dari semua pihak yang
ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak, baik orang tua dalam
lingkungan keluarga, guru dalam lingkungan sekolah dan juga dalam lingkungan
masyarakat.
Apalagi Aceh merupakan daerah yang menerapkan syari’at Islam, tentunya
masalah pembacaan al-Qur’an dengan baik dan benar harus benar-benar dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh lapisan masyarakat,
apalagi terhadap generasi-generasi muda yang tentunya mereka akan mewarisi masa
depan agama dan bangsa.
Dalam lingkungan sekolah, guru memegang tanggung jawab dan peranan yang
sangat besar terhadap kelancaran dan kelangsungan pelaksanaan pendidikan di
tempat ia mengajar. Begitu juga halnya dengan guru pendidikan agama yang mengajar
di SMP Negeri 1 Simpang Tiga juga memegang tanggung jawab yang penting terhadap
kelancaran dan kelangsungan pelaksanaan tajwid di sekoalah tersebut.
Dalam mengimplementasikan
pembelajaran tajwid terhadap siswa, tentu perlu adanya usaha yang efektif yang
dilakukan oleh pihak sekolah khususnya guru yang membidangi dengan pelajaran
tersebut. Dalam hal ini, guru
harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, sampai
pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu
adalah harus menguasai teknik penyajian pelajaran atau biasa disebut metode
mengajar. Karena berhasilnya suatu pembelajaran sangat tergantung pada strategi
yang digunakan, dan keunggulan sebuah sekolah seperti SMP Negeri 1 Simpang Tiga
yang juga tidak terlepas pada penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai
termasuk pembelajaran tajwid.
Pada
kenyataannya yang sering dihadapi adalah sebagian siswa SMP Negeri 1 Simpang Tiga kurang mengetahui dan memahami tentang
tata cara membaca al-Qur’an dengan baik dan benar menurut aturan tajwid.
Untuk menjawab permasalahan di
atas tadi serta demi terprogramnya
masalah ini, agar pembahasan penulis tidak melenceng, penulis memberi karangan
ilmiah ini dengan judul: ”Implementasi
Pembelajaran Tajwid di SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, maka yang menjadi rumusan
masalahnya adalah:
- Metode apa
saja yang di pakai dalam pembelajaran Tajwid di SMP Negeri 1 Simpang Tiga.
- Sejauh
mana tingkat keberhasilan siswa SMP Negeri 1 Simpang Tiga. dalam
pembelajaran Tajwid.
- Apa saja yang menjadi hambatan dalam penerapan pembelajaran tajwid di SMP Negeri 1 Simpang Tiga
C. Pejelasan Istilah
Untuk menghidari kesalah pahaman dan
kesimpangsiuran pendapat dalam memahami judul dalam skripsi ini, maka perlu
kiranya penulis jelaskan istilah yang dipakai dalam skripsi ini. Adapun
istilah-istilah yang dijelaskan terdiri atas empat kata yaitu:
1.
Implementasi
Implementasi dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia di artikan dengan “Pelaksanaan atau penerapan yang secara
sistematis telah di rerencanakan”.[3]
Sedangkan menurut Risnayanty Implementasi adalah suatu kegiatan yang terencana
dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma untuk mencapai suatu tujuan kegiatan.[4]
Implemantasi yang penulis
maksud dalam penulisan ini adalah penerapan secara langsung terhadap objek yang
akan di terapkan dalam hal ini yang penulis maksudkan adalah penerapan
pembelajaran tajwid pada siswa.
2.
Pembelajaran
Pembelajaran
bersal dari kata “ajar” yang mendapat imbuhan “be”yang mengadung makna ”usaha”
selanjutnya kata tersebut mendapat imbuhan “pe-an” yang mengandung makna
“proses”, kata belajar diartikan dengan berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu. Sedangkan kata pembelajaran bearti proses, cara, perbuatan menjadi orang
atau makluk hidup yang belajar.[5]
Menurut Ramly Yahya kata pembelajaran bersal dari kata “belajar” yang bearti
proses atau cara yang menjadikan orang atau maklauk hidup belajar.[6]
Pembelajaran
yang penulis maksudkan dalam pembahasan ini adalah rangkaian yang dilakukan
guru dan siswa dalam kegiatan pengajaran yang mengunakan sarana atau fasilitas
pendidikan yang ada untuk mecapai tujaun.
3. Tajwid
Tajwid adalah cara membaca al-Qur’an
dengan lafal atau ucapan yang benar.[7]
Misbachul Munir mengatakan bahwa tajwid ádalah “Ilmu yang dipergunakan untuk
mengetahui tempat keluarnya huruf (makharijul huruf), sifat-sifat huruf dan
bacaan-bacaannya.[8]
Jadi. Ilmu tajwid merupakan ilmu tentang
tata cara membaca al-Qur’an yang benar menurut aturan-aturan tata cara
membacanya yang telah diatur dalam suatu disiplin ilmu yang disebut ilmu
tajwid.
4.
SMP Negeri 1 Simpang Tiga.
SMP
Negeri 1 Simpang Tiga. adalah suatu lembaga pendidikan tingkat menengah pertama
(formal) yang terletak di wilayah kabupaten Aceh Besar. Untuk lebih jelas mengenai gambaran SMP
Negeri 1 Simpang Tiga., akan penulis jelaskan pada bab pembahasan Skripsi ini,
yaitu pada bab gambaran umum lokasi penelitian.
D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Tujuan
merupakan faktor terpenting dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga dengan
adanya tujuan yang direncanakan, maka suatu kegiatan akan dilakukan dengan
seksama dan hati-hati sesuai dengan prosedur yang berlaku. Jelasnya, bahwa
tiap-tiap tindakan yang dilakukan manusia selalu dikaitkan dengan tujuan. Jadi
penulis merencanakan adanya tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan nanti,
demikian pula halnya penulis dalam menyusun skripsi ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui metode yang di pakai
dalam pembelajaran Tajwid di SMP Negeri 1 Simpang Tiga.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa SMP Negeri 1 Simpang Tiga dalam pembelajaran Tajwid.
3. Untuk mengetahui hambatan dalam penerapan
pembelajaran tajwid di SMP Negeri 1 Simpang Tiga
Adapun Signifikansi dalam penulisan
skripsi ini adalah dapat menambah wawasan penulis tentang ilmu tajwid dan implementasinya
di SMP serta dapat mengembangkan cakrawala berfikir ilmiah dalam memahami
ketentuan-ketentuan ilmu tata cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar.
E. Hipotesis
Hipotesis
adalah suatu jawaban bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, yang kebenarannya belum dapat di
buktikan, maka inilah menjadi tugas
penulis, untuk meneliti sampai terbukti kebenarannya melalui data.[9]
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
1. Siswa SMP Negeri 1 Simpang Tiga belum
berhasil dalam pambelajaran Tajwid.
2. Belum sempurnanya metode yang di gunakan
dalam pembelajaran Tajwid di SMP Negeri 1 Simpang Tiga
3. Masih terdapat berbagai hambatan dalam
pembelajaran Tajwid di SMP Negeri 1 Simpang Tiga
[1]
Nashiruddin Umar, Ulumul Qur’an, (Jakarta : Al-Ghazali
Center , 2008), hal. 66.
[2] M.
Misbachul Munir, Pedoman Lagu-Lagu
Tilawatil Qur’an dilengkapi dengan Tajwid dan Qasidah, (Surabaya: Apollo,
1997), hal. 153.
[3]Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indanesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal 427.
[4]Risnayanti, Implementasi Pendidikan Agama Islam Di Taman Kanak-Kanak Islam Ralia
Jaya Villa Dago pamulang, (Jakarta: Perpustakaan Umum, 2004), hal. 40.
[5] Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Indonesia Ed. I, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hal.
17.
[6] Ramly Maha Perencanaan Pembelajaran Sistem PAI
(Banda Aceh: IAIN AR-Raniry, 2002), hal. 2.
[7] Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar..., hal. 1123.
[8] Misbachul Munir, Pedoman Lagu-lagu Tilawatil Qur’an, (Surabaya: Apollo, 1997), hal. 152.
[9] Ibid, hal, 355.
No comments:
Post a Comment