Nilai
artinya sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.[1]
Maksudnya kualitas yang memang membangkitkan respon penghargaan.[2]
Nilai itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga
secara obyektif di dalam masyarakat.[3]
Menurut Chabib Thoha mengartikan nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ia
ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan
salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan penghayatan yang dikehendaki
dan tidak dikehendaki.[4] Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
nilai merupakan sifat yang melekat pada sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah
berhubungan dengan subjek yang memberi arti (manusia yang meyakini). Nilai adalah sesuatu yang
bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai acuan tingkah laku.
Pendidikan adalah usaha orang
dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta
kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun non
formal.[5]
Adapun menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.[6]
Adapun
pengertian pendidikan menurut Soegarda Poerbakawatja ialah semua perbuatan atau
usaha dari generasi tua untku mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya,
kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda. Sebagai usaha menyiapkan
agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani.[7]
Dari
beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya
merupakan usaha manusia untuk dapat membantu, melatih, dan mengarahkan anak
melalui transmisi pengetahuan, pengalaman, intelektual dan keberagamaan orang
tua (pendidik) dalam kandungan sesuai dengan fitrah manusia supaya dapat
berkembang sampai pada tujuan yang dicita-citakan yaitu kehidupan yang baik dan sempurna dengan terbentuknya
kepribadian yang utama.
Pendidikan Islam menurut Ahmad D Marimba adalah bimbingan
jasmani maupun rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam.[8]
Senada dengan pendapat tersebut,
menurut Chabib Thoha pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah dasar dan
tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek pandidikan
berdasarkan nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam kitab suci
Al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah Saw.[9]
Menurut
Achmadi mendefinisikan pendidikan Islam adalah segala usaha untuk memelihara
dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insan yang berada pada
subjek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan
norma Islam atau dengan istilah lain yaitu terbentuknya kepribadian muslim.[10]
Masih
banyak lagi pengertian pendidikan Islam menurut para ahli, namun dari sekian
banyak pengertian pandidikan Islam yang dapat kita petik, pada dasarnya
pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat
kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan
hukum-hukum Islam menuju terbentuknya manusia ideal (insan kamil) yang
berkepribadian muslim dan berakhlak terpuji serta taat pada Islam sehingga
dapat mencapai kebahagiaan didunia dan di akhirat.
Jadi
nilai-nilai pendidikan Islam adalah sifat-sifat atau hal-hal yang melekat pada
pendidikan Islam yang digunakan sebagai dasar manusia untuk mencapai tujuan
hidup manusia yaitu mengabdi pada Allah Swt. Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan pada anak sejak kecil,
karena pada waktu itu adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan yang
baik padanya.
[1]W.JS.
Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999), hal. 677
[2]Titus,
M.S, Persoalan-persoalan Filsafat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hal. 122.
[3]Muhaimin
dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan
Islam, (Bandung: Trigenda
Karya, 1993), hal. 110.
[4]M.
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan
Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hal. 61.
[5]M.
Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan
Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hal. 12.
[6]Ahmad
D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung: Al Ma’arif, 1989), hal. 19.
[7]Soegarda
Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan,
(Jakarta: Gunung Agung, 1981), hal. 257.
[8]Ahmad
D. Marimba, Pengantar Filsafat..., hal. 21.
[9]M.
Chabib Thoha, Kapita Selekta..., hal. 99.
[10]Achmadi,
Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan,
(Yogyakarta: Aditya media, 1992), hal.
14.
No comments:
Post a Comment