1. Definisi nilai moral sosial
Nilai atau value
(bahasa Inggris) atau valere (bahasa Yunani) berguna, mampu akan,
berdaya, berlaku dan kuat. Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat atau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan
seseorang dalam hidupnya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga negara.[1] Maka
gambaran nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai
apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai
contoh,orang menganggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai
buruk.
Nilai moral
kesetiakawanan sosial itu sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama,
yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.Untuk
menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal
ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut oleh siswa. Tak heran
apabila antara siswa yangsatu dan siswa yang lain kemudian seterusnya ke
masyarakat dalam hal itu terdapat perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang
tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan
muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara pada masyarakat tradisional lebih
cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu
keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun.
2.
Fungsi nilai sosial
a.
Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga
social dari suatu kelompok,
b.
Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkahlaku,
c.
Merupakan penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan sosialnya,
d.
Sebagai alat solidaritas bagi kelompok,
e.
Sebagai alat kontrol perilaku manusia.
3.
Ciri-ciri nilai sosial
a. Nilai sosial merupakan konstruksi abstrak dalam
pikiran orang yang tercipta melalui interaksi sosial,
b.
Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui
proses sosialisasi, dijadikan milik diri melalui internalisasi dan akan
mempengaruhi tindakan-tindakan penganutnya dalam kehidupan sehari-hari disadari
atau tanpa disadari lagi (enkulturasi),
c.
Nilai sosial memberikan kepuasan kepada penganutnya,
d.
Nilai sosial bersifat relative,
e.
Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk
sistem nilai,
f.
Sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan dengan
yang lain,
g.
Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap
perorangan atau kelompok,
h.
Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kejiwaan, dan
i.
Nilai sosial mempengaruhi perkembangan pribadi.
4.
Jenis-jenis nilai sosial
a. Nilai material, yakni meliputi berbagai konsepsi
mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia,
b. Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang
berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan
berbagai aktivitas, dan
c. Nilai kerohanian, yakni meliputi berbagai konsepsi
yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani
manusia: nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada akal manusia (cipta), nilai
keindahan, yakni yang bersumber pada unsur perasaan (estetika), nilai moral,
yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa), dan nilai keagamaan
(religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.
Adapun nilai moral yang terkandung dalam
kesetiakawanan sosial yang lain diantaranya sebagai berikut:
- Tolong
menolong. Nilai moral ini tampak dalam kehidupan masyarakat, seperti:
tolong menolong sesama tetangga. Misalnya membantu korban bencana alam
atau menengok tetangga yang sakit.
- Gotong-royong, misalnya menggarap sawah
atau membangun rumah.
- Kerjasama. Nilai moral
ini mencerminkan sikap mau bekerjasama dengan orang lain walaupun berbeda
suku bangsa, ras, warna kulit, serta tidak membeda-bedakan perbedaan itu
dalam kerjasama.
- Nilai kebersamaan. Nilai moral ini ada
karena adanya keterikatan diri dan kepentingan kesetiaan diri dan sesama,
saling membantu dan membela. Contohnya menyumbang sesuatu ke tempat yang
mengalami bencana, apakah itu kebanjiran, kelaparan atau diserang oleh
bangsa lain.
Beberapa
aspek nilai moral
yang sangat penting
dari timbulnya kesetiakawanan
sosial yaitu tolong menolong, gotong-royong, kerjasama, dan nilai kebersamaan.
Nilai moral tolong menolong tampak dalam kehidupan masyarakat dan terjadi dalam
setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Nilai gotong-royong
terjadi sebagai wujud
kepentingan bersama antar sesama kawan sehingga terjadi hubungan
solidaritas dalam masyarakat.
[1]Sunarto
dan B. Agung Hartono, Perkembangan
Peserta didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal. 181.
No comments:
Post a Comment